salah satu metodologi dalam rekayasa perangkat lunak dan juga merupakan satu dari beberapa agile software development methodologies yang berfokus pada coding sebagai aktivitas utama di semua tahap pada siklus pengembangan perangkat lunak (software development lifecycle).
Metodologi ini mengedepankan proses pengembangan yang lebih responsive
terhadap kebutuhan customer (”agile”) dibandingkan dengan metode-metode
tradisional sambil membangun suatu software dengan kualitas yang lebih
baik.
Tujuan Extreme Programming
menurunkan biaya dari adanya perubahan software.
Dalam metodologi pengembangan sistem tradisional, kebutuhan sistem
ditentukan pada tahap awal pengembangan proyek dan bersifat fixed. Hal
ini berarti biaya terhadap adanya perubahan kebutuhan yang terjadi pada
tahap selanjutnya akan menjadi mahal. XP diarahkan untuk menurunkan
biaya dari adanya perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai basis
dasar, prinsip dan praktis. Dengan menerapkan XP, pengembangan suatu
sistem haruslah lebih fleksibel terhadap perubahan.
Kunci dari Extreme Programming
1. Communication (Komunikasi)
2. Simplicity (Kesederhanaan)
3. Feedback (Masukan)
4. Courage (Keberanian)
5. Respect (Menghormati)
Kekurangan Extreme Programming- Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
- Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).
- Menjalin komunikasi yang baik dengan client.
- Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer.
NPM : 5141221
Kelas : 4IA15
Tugas : Rekayasa Perangkat Lunak (Penjelasan Extreme Programming)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar